Saya adalah penggemar mie. Mulai dari mie instan yang rasanya penuh mecin, sampai Mie Jowo yang nyemek-nyemek. Saya bahkan lebih suka mie daripada nasi. Kenapa? Ga tau juga ya, tapi kalau disuruh pilih kedua sumber karbo tersebut, saya pasti mantab memilih mie!
Salah satu mie yang masyur karena kaya rasa adalah Mie Aceh. Mie yang di Jakarta dijual dengan harga kisaran 20 ribu rupiah ini memang sulit dilupakan. Kenapa?
Pertama, jenis mie-nya beda. Khas sekali, bahkan mungkin penjualnya harus mengimpor dari Aceh untuk memasaknya #lebay #soktau hehehe, atau dibuat sendiri alias home made. Diameter mie-nya cukup tebal, sekitar setengah sentimeter, hampir mirip udon kalau di Jepang atau spageti di Italia, tapi lebih besar sedikit. Warnanya kuning. Teksturnya sedikit lebih lembut dari udon.
Kedua, rasanya yang pedas, gurih, sekaligus segar. Kenapa pedas? Bumbunya dong, sodara-sodara, RAMEEE! Campuran rempah-rempahnya ampun dijeee. Ada lada putih, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kapulaga, kunyit bakar, jintan, dan adas bintang. Kenapa gurih? Pegimane kagak? Kuliner Serambi Mekkah ini diperkaya oleh kaldu yang keluar perlahan dari daging kambing/sapi yang ditumis bersama udang, cumi, bahkan kepiting. Kenapa segar? Saat memasaknya, Mie Aceh dilengkapi potongan besar tomat, irisan daun bawang, irisan seledri, irisan kol, dan sedikit tauge. Agar lebih menggoda iman, Mie Aceh ditaburi bawang merah goreng, serta disajikan bersama emping, irisan bawang merah mentah, cabe rawit hijau, mentimun, dan sejumput jeruk nipis. #glek
Ketiga, Mie Aceh adalah kari. Kari adalah Mie Aceh. Yup! Kunci enak atau enggaknya Mie Aceh adalah kari. Mie Aceh yang enak rasa karinya harus muncul dan terjejak dengan baik di lidah. Ceilee!
Ada dua jenis Mie Aceh, yaitu Mie Aceh goreng dan Mie Aceh kuah. Berbeda dengan mie goreng pada umumnya, Mie Aceh goreng dimasak agak basah alias nyemek-nyemek gimanaaa gitu #nelenludah. Kalau saya sih ya, lebih milih mi rebus daripada mi gorengnya. Kenapa? Karena, kuahnya bisa diseruput kalau mienya udah habis. Enaaaak!
Mie Aceh menunjukkan sejarah budaya masyarakat Aceh, juga pengaruh bangsa asing yang datang ke wilayah Aceh. Budaya makan mie merupakan pengaruh Cina. Kuah sup dengan rasa kari pedas tentu dipengaruhi oleh negara tetangganya yang dipisahkan oleh laut, India. Penggunaan daging kambing atau daging sapi menunjukkan pengaruh kebiasaan makan orang Arab yang membawa ajaran Islam ke Aceh. Nah, kalau campuran bahan makanan laut menunjukkan lokasi geografis Aceh yang dikelilingi oleh Selat Malaka, Laut Andaman dan Samudera Hindia, juga cara hidup mayoritas penduduk Aceh sebagai pedagang, petani, dan nelayan #azeeeek
Cerita Mie Aceh emang bikin ga konsen kebayang-bayang mie yang masyur ini. Sayang di Jepang ga ada yang jual. Inilah yang bikin kangen sama Indonesia #nangisdipojokan
Gimana bikinnya?
Siapin bahannya nyoook!
Mie Aceh Kuah
- 500 gr mie kuning khas Aceh
- 150 gr udang segar, kalau saya lebih suka memasak udang bersama kulitnya –> kaldunya lebih “keluaaar”
- 150 gr daging sapi/ kambing, iris tipis
- 1 buah tomat merah, dipotong memanjang segitiga
- 5 siung bawang merah, diiris tipis
- 4 siung bawang putih , diirs tipis
- 100 gr kol putih, diiris halus
- 100 gr tauge segar, buang ekornya
- 25 gr bawang daun , diiris tipis
- 10 gr seledri, diiris halus
- 600 ml kaldu sapi
- kecap manis
Bumbu halus:
- 7 buah cabe merah
- 5 siung bawang putih
- bumbu kari kambing cap Slamet
- sedikit jintan sangrai
- 3 butir adas manis sangrai
- 3 butir kapulaga
- ½ cm kunyit segar
- 1 sdt lada putih
Bahan pelengkap:
- Emping
- Acar timun, bawang merah mentah
- bawang goreng
- irisan jeruk nipis
Masak nyoook!
1. Panaskan minyak, tumis irisan bawang merah, bawang putih, dan bumbu halus hingga harum.
2. Kecilkan, api, kemudian masukkan daging. Setelah 3 menit, masukkan udang, lalu aduk hingga rata.
3. Tambahkan kaldu, biarkan mendidih, kemudian tambahkan kol, daun bawang dan seledri serta garam. Masak hingga air kaldunya agak berkurang.
4. Masukkan taoge dan tomat, kemudian masukkan mie kuning. Sesaat sebelum matang, tambahkan kecap manis.
5. Sajikan dengan bahan pelengkap.
Oishii sooooo!
Sumber gambar feature ada di sini
Amelia Piliang, pemilik usaha menu Balado di Nagoya, Jepang. Tidak suka memasak, tapi (ngaku-ngaku) masakannya enak ihihihi!
#OneDayOnePost #HariPertama
Mie aceh nih rempah2nya kerasa banget, nampol…
LikeLike
bener, porsinya nampol, rasanya nampol. Kalo Bang Syaiha biasa langganan mie aceh dimana?
LikeLike